Pair of Vintage Old School Fru
e
Home Blog About Gallery
17/05/24
wib 17:39

Al-Bukhari (194–256 H) 4

Datanglah badaimenghempas
Datanglah badai menghempas Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dielu-elukan dan disanjung orang di mana-mana. Pujian penuh ketakjuban datang dari segala penjuru negeri, dan beliau dijadikan rujukan para ulama di masa muda belia. Di saat penuh kesibukan ibadah dan ilmu yang menghiasi detik-detik kehidupan Al-Bukhari, pada sebagian orang muncul iri dengki terhadap berbagai kemuliaan yang Allah limpahkan kepadanya. Badai itu bermula dari kedatangan beliau pada suatu hari di negeri Naisabur dalam rangka menimba ilmu dari para imam-imam ahli hadis di sana. Kedatangan beliau ke negeri tersebut bukanlah untuk pertama kalinya. Beliau sebelumnya sudah berkali-kali berkunjung ke sana karena Nasaibur termasuk salah satu pusat markas ilmu sunah. Lagi pula, di sana terdapat guru beliau, seorang ahli hadis yang bernama Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli. Pada suatu hari, tersebarlah berita gembira di Naisabur bahwa Muhammad bin Ismail Al-Bukhari akan datang ke negeri tersebut untuk tinggal beberapa lama di sana. Bahkan, Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli mengumumkan secara khusus di majelis ilmunya dengan menyatakan, “Barang siapa ingin menyambut Muhammad bin Ismail besok, silakan menyambutnya, karena aku akan menyambutnya.” Maka masyarakat luas pun bergerak mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan Imam Besar Ahli Hadis di kota mereka. Di hari kedatangan Imam Al- Bukhari itu, ribuan penduduk Naisabur bergerombol di pinggir kota untuk menyambutnya. Di antara yang berkerumun menunggu kedatangan beliau itu ialah Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli bersama para ulama lainnya. Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ya’qub Al- Akhram bahwa ketika Al-Bukhari sampai di pintu kota Naisabur, yang menyambutnya sebanyak empat ribu orang berkuda, di samping yang menunggang keledai dan himar serta ribuan pula yang berjalan kaki.” Imam Muslim bin Al-Hajjaj menceritakan, “Ketika Muhammad bin Ismail datang ke Naisabur, semua pejabat pemerintah dan semua ulama menyambutnya di batas negeri.” Ketika Al-Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari sampai di Naisabur, para penduduk menyambutnya dengan penyambutan yang demikian besar dan agung. Beribu-ribu orang berkerumun di tempat tinggal beliau setiap harinya untuk menanyakan kepada beliau berbagai masalah agama dan khususnya berbagai kepelikan tentang hadis. Akibatnya, berbagai majelis ilmu para ulama yang lainnya menjadi sepi pengunjung. Dari sebab ini, mungkin timbul ketidakenakan di hati sebagian ulama itu terhadap Al-Bukhari. Di hari ketiga kunjungan beliau ke Naisabur, terjadilah peristiwa yang amat disesalkan itu. Diceritakan oleh Ahmad bin Adi peristiwa itu terjadi sebagai berikut, “Sekelompok ulama telah menceritakan kepadaku bahwa ketika Muhammad bin Ismail sampai ke negeri Naisabur dan orang-orang pun berkumpul mengerumuninya, maka timbullah kedengkian padanya dari sebagian ulama yang ada pada waktu itu. Karenanya, mulailah diberitakan kepada para ulama ahli hadis bahwa Muhammad bin Ismail berpendapat bahwa lafal beliau ketika membaca Alquran adalah makhluk. Pada suatu majelis ilmu, ada seseorang berdiri dan bertanya kepada beliau, ‘Wahai Abu Abdillah (yakni Al-Bukhari), apa pendapatmu tentang orang yang menyatakan bahwa lafalku ketika membaca Alquran adalah makhluk? Apakah memang demikian atau lafadh orang yang membaca Alquran itu bukan makhluk?’ Mendengar pertanyaan itu, beliau berpaling karena tidak mau menjawabnya. Akan tetapi, Si Penanya mengulang-ulang terus pertanyaannya hingga sampai ketiga kalinya seraya memohon dengan sangat agar beliau menjawabnya. Al-Bukhari pun akhirnya menjawab dengan mengatakan, ‘Alquran adalah kalamullah (perkataan Allah) dan bukan makhluk, sedangkan perbuatan hamba Allah adalah makhluk, dan menguji orang dalam masalah ini adalah perbuatan bid’ah.’ Dengan jawaban beliau ini, Si Penanya membikin ricuh di majelis dan mengatakan tentang Al- Bukhari, ‘Dia telah menyatakan bahwa lafalku ketika membaca Alquran adalah makhluk.’ Akibatnya, orang-orang di majelis itu menjadi ricuh dan mereka pun segera membubarkan diri dari majelis itu dan meninggalkan beliau sendirian. Sejak itu, Al- Bukhari duduk di tempat tinggalnya dan orang-orang pun tidak lagi mau datang kepada beliau.” Al-Khatib Al-Baghdadi meriwayatkan dari Ahmad bin Muhammad bin Ghalib dengan sanadnya dari Muhammad bin Khasynam menceritakan, “Setelah orang meninggalkan Al- Bukhari, orang-orang yang meninggalkan beliau itu sempat datang kepada beliau dan mengatakan, “Engkau mencabut pernyataanmu agar kami kembali belajar di majelismu.” Beliau menjawab, “saya tidak akan mencabut pernyataan saya kecuali bila mereka yang meninggalkanku menunjukkan hujjah (argumentasi) yang lebih kuat dari hujjahku.” Kata Muhammad bin Khasynam, “Sungguh aku amat kagum dengan ketegaranya dan kokohnya Al-Bukhari dalam berpegang dengan pendirian.” Kaum Muslimin di Naisabur gempar dengan kejadian ini dan akhirnya arus fitnah melibatkan pula Al-Imam Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli sehingga beliau menyatakan di majelis ilmu beliau yang kini telah ramai kembali setelah orang meninggalkan majelis Al-Bukhari, “Ketahuilah, sesungguhnya siapa saja yang masih mendatangi majelis Al- Bukhari, dilarang datang ke majelis kita ini karena orang- orang di Baghdad telah memberitakan melalui surat kepada kami bahwa orang ini (yakni Al-Bukhari) mengatakan bahwa lafalku ketika membaca Alquran adalah makhluk. Kata mereka yang ada di Baghdad bahwa Al-Bukhari telah dinasihati untuk jangan berkata demikian, tetapi dia terus mengatakan demikian. Oleh karena itu, jangan ada yang mendekatinya dan barang siapa mendekatinya maka janganlah mendekati kami.” Tentu saja, dengan telah terlibatnya Imam Adz-Dzuhli, fitnah semakin meluas. Hal ini terjadi karena Adz-Dzuhli adalah imam yang sangat berpengaruh di seluruh wilayah Khurasan yang beribukota di Naisabur itu. Bahkan lebih lanjut Al-Imam Adz- Dzuhli menegaskan, “Alquran adalah kalamullah (yakni firman Allah) dan bukan makhluk dari segala sisinya dan dari segala keadaan. Maka barang siapa yang berpegang dengan prinsip ini, sungguh dia tidak ada keperluan lagi untuk berbicara tentang lafalnya ketika membaca Alquran atau omongan yang serupa ini tentang Alquran. Barang siapa yang menyatakan bahwa Alquran itu makhluk, maka sungguh dia telah kafir dan keluar dari iman, dan harus dipisahkan dari istrinya serta dituntut untuk tobat dari ucapan yang demikian. Bila dia mau tobat maka diterima tobatnya. Namun bila tidak mau tobat, harus dipenggal lehernya dan hartanya menjadi rampasan muslimin serta tidak boleh dikubur di pekuburan kaum Muslimin. Dan barang siapa yang bersikap abstain dengan tidak menyatakan Alquran sebagai makhluk dan tidak pula menyatakan Alquran bukan makhluk, maka sungguh dia telah menyerupai orang-orang kafir. Barangsiapa yang menyatakan ‘lafalku ketika membaca Alquran adalah makhluk’”, maka sungguh dia adalah ahli bid’ah (yakni orang yang sesat). Tidak boleh duduk bercengkrama dengannya dan tidak boleh diajak bicara. Oleh karena itu, barang siapa setelah penjelasan ini masih saja mendatangi tempatnya Al-Bukhari, maka curigailah ia karena tidaklah ada orang yang tetap duduk di majelisnya kecuali dia semazhab dengannya dalam kesesatannya.” Dengan pernyataan Adz-Dzuhli seperti ini, berdirilah dari majelis itu Imam Muslim bin Hajjaj dan Ahmad bin Salamah. Bahkan Imam Muslim mengirimkan kembali kepada Adz-Dzuhli seluruh catatan riwayat hadis yang didapatkannya dari Imam Adz- Dzuhli, sehingga dalam Shahih Muslim tidak ada riwayat Adz- Dzuhli dari berbagai sanad yang ada padanya. Sikap Imam Muslim bin Hajjaj dan Ahmad bin Salamah yang seperti itu menyebabkan Adz-Dzuhli semakin marah sehingga beliau pun menyatakan, “Orang ini (yakni Al-Bukhari) tidak boleh bertempat tinggal di negeri ini bersama aku.” Kemarahan Adz-Dzuhli seperti ini sangat menggusarkan Ahmad bin Salamah, salah seorang pembela Al-Bukhari. Dia segera mendatangi Al-Bukhari seraya mengatakan, “Wahai Abu Abdillah (yakni Al-Bukhari), orang ini (yakni Adz-Dzuhli) sangat berpengaruh di Khurasan, khususnya di kota ini (yakni kota Naisabur). Dia telah terlalu jauh dalam berbicara tentang perkara ini sehingga tak seorang pun dari kami bisa menasehatinya dalam perkara ini. Maka bagaimana pendapatmu?” Al-Imam Al-Bukhari amat paham kegusaran muridnya ini sehingga dengan penuh kasih sayang beliau memegang jenggot Ahmad bin Salamah dan membaca surat Ghafir 44 yang artinya, “Dan aku serahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” Kemudian beliau menunduk sambil berkata, “Ya Allah, sungguh Engkau tahu bahwa aku tinggal di Naisabur tidaklah bertujuan jahat dan tidak pula bertujuan dengan kejelekan. Engkau juga mengetahui ya Allah, bahwa aku tidak mempunyai ambisi untuk memimpin. Hanya saja karena aku terpaksa pulang ke negeriku karena para penentangku telah menguasai keadaan. Dan sungguh orang ini (yakni Adz-Dzuhli) membidikku semata-mata karena hasad (dengki) terhadap apa yang Allah telah berikan kepadaku daripada ilmu.” Wajah beliau sendu menyimpan kekecewaan yang mendalam. Dan dia menatap Ahmad bin Salamah dengan mantap sambil berkata, “Wahai Ahmad, aku akan meninggalkan Naisabur besok agar kalian terlepas dari berbagai masalah akibat omongannya (yakni omongan Adz-Dzuhli) karena sebab keberadaanku.” Segera setelah itu Al-Bukhari berkemas-kemas untuk mempersiapkan keberangkatannya besok kembali ke negeri Bukhara. Rencana Al-Bukhari untuk pulang ke negeri Bukhara sempat diberitakan oleh Ahmad bin Salamah kepada segenap kaum muslimin di Naisabur, tetapi mereka tidak ada yang berselera untuk melepasnya di batas kota. Sehingga Al-Imam Al-Bukhari dilepas kepulangannya oleh Ahmad bin Salamah saja dan beliau berjalan sendirian menempuh jalan darat yang jauh menuju negerinya yaitu Bukhara. “Selamat tinggal Naisabur, rasanya tidak mungkin lagi aku berjumpa denganmu.”
Back to posts
Comments:
[2018-08-12 10:12] Matteebra :

Priligy Plus Viagra Cialis At Discount Prices Buy Online Lasix generic cialis Lioresal 10mg Pharmacy Viagra Candia Baclofene 10mg

[2018-04-27 15:52] Larevaple :

Priligy For Sale Uk where to buy cialis online safely Propranolol 40 Hctz No Rx Body Building Forum Clomid


UNDER MAINTENANCE
|More...
copyright © 2013 om ridlo
13611
ec2-3-12-151-153.us-east-2.compute.amazonaws.comMozilla

xoxHits.com - free
counter service
url submit